Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah
sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi
(fungsi informatif).
Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk
menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau
gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
a.untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b.untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa
dengan seindah- indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
c.sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
d.untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama
kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis)
A.3,1 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHAS INDONESIA
Sebagaimana kita ketahui dari uraian di atas, bahwa sesuai
dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28Oktober 1928, bahasa Indonesia
diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan bunyi UUD 45, BabXV,
Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa negara. Hal ini
berarti bahwa bahasa Indonesiamempunyai kedudukan baik sebagai bahasa
nasional dan bahasa negara.
Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif
bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar
nilai sosialnya Sedang fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa
tersebutdi dalam kedudukan yang diberikan.
1. Bahasa Nasional
Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut ialah sebagai:
1.lambang identitas nasional,
2.lambang kebanggaan nasional,
3.alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda, dan
4.alat perhubungan antarbudaya dan daerah.
2. Bahasa Negara
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1.bahasa resmi negara,
1.bahasa resmi negara,
2.bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3.bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan
4.bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM KONTEKS ILMIAH
Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan
yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan,
penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut
metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi,
fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan
jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas
kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting.
Untuk itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :
• Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa
dalam kaidah tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi
pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur
serapan, dan pemakaian tanda baca.
• Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk
ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
• Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah,
tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah
sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata
yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun,
bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.
• Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya,
bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan,
serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan
dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam
lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis
takbaku.
• Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang, nama
gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh.
Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf
atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth.
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata
ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR
GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari
deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI LAN
IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf
kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
• Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata
bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX
dikenal sebagai abad teknologi.
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai
berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang
tidak diterima diperguruan tinggi itu.
• Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma
(,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda
pisah (_), tanda petik (“), tanda garis miring, (/) dan tanda
penyingkat atau aprostop (‘).
• Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.
Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor
kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar
kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata
karena kata merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus
memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita
sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi
pendengar atau pembaca.
B. PERKRMBANGAN BAHASA INDONESIA
Berbicara mengenai Bahasa Indonesia tentunya tak bisa terlepas
dari asal usul Bahasa Indonesia itu sendiri, apabila merunut ke
belakang, Bahasa Indonesia berakar dari rumpun Bahasa Melayu yang
akhirnya mengalami perkembangan seiring dengan adanya pengukuhan secara
resmi Bahasa Indonesia pada saat peristiwa Sumpah Pemuda tepat pada 28
Oktober 1928. Peristiwa tersebut secara langsung mengantarkan Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Nasional Indonesia.
Bahasa Indonesia sendiri mulai mengalami masa perkembangannya
pada masa pemerintahan Orde Lama yang ditandai dengan adanya bentuk
ejaan lama seperti rangkaian dj, tj, oe,dan bentuk lain ejaan lama. Di
samping kemunculan ejaan lama, perkembangan Bahasa Indonesia sangat
dipengaruhi oleh kemunculannya para sastrawan Indonesia, mulai dari
sastrawan angkatan 45, balai pustaka, hingga sastrawan-sastrawan muda
yang saat ini mulai bermunculan.
Terkait dengan sedikit ulasan sebelumnya, perkembangan Bahasa
Indonesia dewasa ini berkembang sangat pesat. Perkembangan tersebut
tidak hanya menimbulkan dampak positif, dampak negatifnya pun ada.
Berkembangnya bahasa pergaulan yang saat ini mulai bermunculan
mempengaruhi bentuk baku dari Bahasa Indonesia itu sendiri. Ejaan Yang
disempurnakan(EYD) pun mulai terlupakan. Masyarakat merasa lebih nyaman
berkomunikasi menggunakan bahasa yang dikenal dengan Bahasa Gaul. Mereka
bahkan merasa tak mengikuti perkembangan jaman apabila tidak bisa
berbicara dengan bahasa gaul tersebut, selain itu, kemunculan bahasa
pergaulan itu memberikan efek domino terhadap munculnya bahasa-bahasa
baru yang tentunya menyimpang dan menyalahi bentuk EYD itu sendiri.
Bahasa-bahasa itu antara lain bahasa komunikasi yang digunakan oleh
sebagian komunitas, golongan bahkan perkumpulan tertentu. Sebagai contoh
bahasa yangdigunakan oleh para waria yang sangat khas kita dengar.
B.1 PERKRMBANGAN BAHASA DI ZAMAN MODEREN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, mengapa
demikian?karena bahasa Indonesia terus menghasilkan kata-kata baru
dari penyerapan bahasa daerah dan bahasa asing. Berikut ini merupakan
tabel kata serapandari bahasa daerah dan bahasa asing
Walaupun banyak kata-kata bahasa asing yang terdapat dalam bahasaIndonesia
tetapi kata-kata tersebut telah disahkan
oleh Pusat Bahasa sebagaikata-kata bahasa Indonesia. Namun pada zaman
modern sekarang banyak penyalahgunaan bahasa asing yang sebenarnya
tidak kita ketahui arti dari katatersebut. Selain itu penggunaan
kata-kata yang tidak baku seperti loe, gue,dan ngapain, yang sering
dipergunakan oleh remaja saat ini menyebabkankurangnya minat para
remaja menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik.Sebaliknya banyak warga negara asing yang tertarik untuk mempelajari bahasa
Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar