Otomatisasi merupakan proses penggunaan peralatan otomatis yang memiliki system kerja sistematis. Otomatisasi sangat berkaitan erat dengan mekanisasi dan komputerisasi. Otomatisasi adalah pengguna mesin untuk menjalankan tugas fisik yang biasa dilakukan oleh manusia. Hal ini menunjukan bahwa otomatisasi berarti penggunaan alat-alat mekanis dan lebih khususnya computer. Dengan kata lain, membahas otomatisasi berarti mengupas berbagai peralatan mekanis dan computer tertentu saja dengan tetap memperhatikan kesesuaiannya dengan objek yang diotomatisasi, dalam hal ini perkantoran.
Perkantoran
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan (service) dalam perolehan,
pencatatan, penyimpanan, penganalisaan, dan pengkomunikasian informasi. Cakupan
aktivitas perkantoran meliputi kegiatan-kegiatan, seperti pencatatan,
pembuatan, dan pengolahan naskah (wordprocessing); penyajian/display,
pengelompokan/sortir, dan kalkulasi data (spreadsheet); pengolahan database,
melakukan perjanjian, pertemuan, dan penjadwalan (appointment) presentasi;
konrespondensi,dokumentasi dan sebagainya.
Dengan demikian,
otomatisasi perkantoran berarti pengalihan fungsi manual peralatan kantor yang
banyak menggunakan tenaga manusia kepada
fungsi-fungsi otomatisasi dengan menggunakan peralatan mekanis, khususnya computer.
Era otomatisasi perkantoran dimulai bersamaan dengan berkembangnya teknologi
informasi, penggunaan perangkat computer untuk keperluan perkantoran.
Otomatisasi
perkantoran sering juga diistilahkan dengan kegiatan perkantoran elekronis (electronicofficele-office).
perkantoran eleltronis adalah aplikasi perkantoran yang mengganti proses
administrasi berbasis manual ke proses berbasis elektronis dengan memanfaatkan
fasilitas jaringan lokan (LAN). Istilah ini yang dipergunakan dalam keputusan
menteri pendayagunaan aparatur Negara nomor 12/KEP/M.Pan/1/2003 tentang pedoman
umum perkantoran elektronis lingkup intranet di lingkungan instansi pemerintah.
Otomatisasi
kantor merupakan sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui
perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktivitas
pekerjaan.
Asal mula
otomatisasi kantor di awal 1960-an, ketika IBM menciptakan istilah
wordprocessing untuk menjelaskan kegiatan divisi mesin tik listriknya. Bukti
nyata, pada tahun 1964, IBM memasarkan mesin yang disebut Magnetic
Tape/SelectricTypewriter (MT/ST), yaitu mesin keeik yang dapat mengetik kata-kata
yang telah direkan dalam pita magnetic secara otomatis.
Tujuan dan Manfaat Otomatisasi Administrasi Perkantoran.
Otomatisasi
kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas yang memungkinkan para
pekerja kantor memproses lebih banyak dokumen secara lebih cepat dan lebih baik
serta dengan penampilan yang lebih menarik dan mampu menyediakan informasi yang
lebih baik untuk pengambilan keputusan.
Manfaat
otomatisasi perkantoran dapat dirinci sebagai berikut.
1.
Pendapatan yang lebih tinggi dan menutunkan
biaya. Komputer tidak menggantikan pekerja saat ini, tetapi computer menunda
penambahan pegawai yang diperlukan untuk menangani beban kerja yang bertambah.
2.
Pemecahan masalah kelompok. Otomatisasi kantor
memungkinkan para manajer atau staf berkomunikasi dengan lebih mudah dimanapun
mereka berada, sehingga biasa menyelesaikan masalah dengan lebih cepat.
3.
Perlengkapan bukan pengganti. Sebagai suatu cara
berkomunikasi, otomatisasi memiliki keterbatasan. Otomatisasi perkantoran tidak
akan menggantikan semua komunikasi interpersonal tradisional yang mencakup
percakapan tatap muka, percakapan telepon, pesan tertulis pada memo, dan
sejenisnya. Otomatisasi kantor harus bertujuan melengkapi komunikasi
tradisional.
Dampak positif dan negative otomatisasi Administrasi perkantoran.
Dampak dari
otomatisasi perkantoran yang merupakan dampak baik maupun dampak buruk antara
lain sebagai berikut.
a.
Otomatisasi akan berdampak pada pengurangan
penggunaan tenaga manusia
b.
Pengurangan jumlah karyawan, karena adanya
otomasi perkantoran
c.
Lowongan kerja semakin sedikit, karena dengan
menggunakan otomasi perkantoran
d.
Kecenderungan bekerja dirumah
e.
Membuat karyawan melas atau bergantung pada
mesin dan teknologi.
f.
Membutuhkan biaya yang cukup besar untuk
investasi awal karena otomasi perkantotan memerlukan peralatanyang digunakan
untuk menjalankan aktivitas perusahaan.
g.
Fleksibilitas, maksudnya pegawai dapat
mengerjakan beberapa pekerja yang biasanya dilakukan banyak orang, yang juga
berarti perusahaan tidak membutuhkan banyak pegawai.
h.
Resepsionis dapat lebih banyak meluangkan waktu
utuk melayani klien
i.
Paperless, yaitu tidak membutuhkan banyak kertas
karena semua dilakukan secara digital
Perencanaan
penerapan otomatisasi perkantoran yang baik dengan memperhatikan seluruh aspek
terkait dapat meminimalisasi dampak buruk dan meningkatkan dampak baik dari
otomatisasi. Sehingga, otomatisasi bukan hal yang harus dihindari karena dampak
buruknya tetapi perlu direncanakan dan dipersiapkan dengan baik dalam
penerapannya.
0 komentar:
Posting Komentar